Jenis Bahan Mentah Untuk Bangunan Yang Banyak Digunakan

Jenis Bahan Mentah Untuk Bangunan Yang Banyak Digunakan

[lwptoc]

Memilih bahan mentah untuk bangunan, merupakan langkah awal yang perlu di persiapkan sebelum bangunan dibuat. Dimana bahan-bahan yang di checklist ini wajib ada ketika membuat sebuah rumah terutama ketika membuat pondasi, atap, dinding, dan juga lantai ruangan.

Material bahan bangunan saat ini sangat variatif dan sangat banyak. Yang mana ketika baru pertama kali Anda membangun sebuah rumah, pemelihan bahan mentah juga peru di perhatikan agar mendapatkan kualitas yang baik ketika menjadi sebuah rumah utuh nantinya.

Simak penjelasan persiapan bahan mentah untuk bangunan yang perlu di persiapkan sejak awal.

Material bahan mentah untuk bangunan

Setidaknya terdapat beberapa bahan mentah material bangunan yang dapat di sesuaikan dengan kebutuhan di antaranya:

Material semen

Semen

Bahan material semen wajib dimiliki ketika membangun sebuah bangunan dan sangat penting wajib di siapkan. Jika tidak ada semen maka bahan material lain tidak akan bisa digunakan, terlebih lagi untuk batu bata, pasir dan krikil sangat membutuhkan bahan mentah seperti semen untuk adukannya.

Terlebih lagi hal yang pertama kali dibangun dalam sebuah bangunan adalah pondasi, kebutuhan semen menjadi peran utama memegang peran penting dalam sebuah pembangunan. Lalu selanjutnya tembok dapat digunakan untuk acian tembok.

Material batu bata

Batu bata

Bahan bangunan yang terbuat dari tanah liat, yang mana prosesnya di buat menggunakan pembakaran api, dan terbuat dari tanah liat yang banyak dijumpai di wilayah Indonesia.

Batu bata sampai saat ini menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia, dikarenakan batu bata salah satu bahan terkuat dalam mmebangu sebuah dindin jika dibandingkan dengan hebel. Untuk harga batu bata sendiri saat ini Rp 1.000 sampai dengan Rp 2.000 yang paling bagus.

Material kayu

Kayu

Bahan mentah untuk bangunan selanjutnya adalah kayu, kayu dapat di jumpai di toko material manapun. Bahan mentah satu ini terbilang cukup mahal, terlebih lagi untuk jenis kayu jati bisa mencapai jutaan rupiah.

Penggunaan bahan kayu ini sangat kuat dan mudah di bentuk dengan segala jenis kondisi bentuk rumah. Namun di kondisi saat ini, penggunaan kayu mulai tergantikan oleh besi hollow, yang dikarenakan besi hollow terbilang cukup murah bila dibandingkan dengan kayu.

Besi hollow galvanis

Banyak digunakan untuk pemasangan kanopi, dinding partisi dan juga membuat rangkaian besi plafon. Harga yang terbilang murah jika dibandingkan dengan penggunaan material kayu.

Besi hollow galvians ini sendiri umumnya di pasaran memiliki ketebalan 0.7 mm hingga 1,5mm dengan ukuran 2 x 4, 4 x 4 , 4 x 8 dan lain sebagainya.

Untuk harga sendiri di patok dari harga 2 x 4 dengan ketebalan 0,7mm seharga Rp 70.000.

Pasir

Digunakan sebagai campuran untuk semen dalam membuat pondasi, tembok, lantai. Kondisi pasir yang baik pada umumnya diambil dari pasir laut dan juga pasir guguran gunung berapi aktif dari susuran sungai.

Untuk jenis pasir sendiri, pasir putih bangka menjadi salah satu pilihan bagus dikarenakan memiliki tekstur lembut dan sangat cocok digunakan untuk plester dinding.

Genteng atap

Genteng digunakan sebagai bahan penutup atap rumah, dimana dalam membangun rumah tentunya peran genteng menjadi hal terpenting yang wajib di miliki untuk bahan mentah.

Carilah genteng yang memiliki kekuatan dan tingkat ketahanan dalam menahan air hujan. Sebab jika memilih genteng yang asal dan murah, bisa jadi atap bangunan rumah Anda akan bocor. Genteng yang bagus memiliki rentang harga di kisaran Rp 15.000 sampai dengan Rp 20.000 per satu genteng.

Kerikil

Kerikil digunakan untuk adukan pondasi, di gabung dengan semen dan pasir, untuk krikil sendiri terbilang murah untuk 1 muatan penuh mobil pickup kecil, di hargai sebesar Rp150.000 sampai dengan Rp 200.000. Dan krikil ini sangat mudah ditemui di setiap toko material.

Material bambu

Bambu sendiri digunakan untuk tukang bangunan dalam membuat tangga sementara maupun digunakan sebagai rangka atap. Dikarenakan awet dan mampu bertahan hingga puluhan tahun.

Carilah bambu yang sudah kering dan carilah bambu tua, jangan bambu muda. Karena ketahanan bambu tua sudah teruji dijadikan dalam stuktur bahan bangunan.

Untuk harga bambu sendiri di patok mulai dari harga Rp 15.000 untuk ukuran sedang sampai dengan Rp 25.000 untuk yang sangat besar yangdigunakan untuk rangka atap.

Keramik

Keramik terbagi menjadi beberapa pilihan keramik khusus kamar mandi, keramik yang digunakan untuk teras, keramik yang di gunakan untuk lantai rumah, dan keramik untuk tangga.

Untuk harga keramik sangat berbeda-beda umumnya untuk mendapatkan kualitas bagus memiliki range harga Rp 125.000 sampai dengan Rp 250.000 per dus untuk jenis keramik lantai.

Sebelum membeli keramik, hitung jumlah luas dari lantai ruangan. Sehingga bisa di sesuaikan dengan ukuran keramik yang nantinya akan di pasang. Keramik sendiri di pasang ketika sudah mendekati finishing bangunan.

Material pipa

Pipa banyak digunakan untuk saluran air pembuangan, saluran air untuk pengaliran wastafel dan kamar mandi dan lainnya. Pipa cukup terbilang mahal sesuai dengan merk apa yang digunakan.

Untuk pipa sendiri, gunakanlah pipa yang baru dan hindari penggunaan bekas, agar tidak terjadi perombakan dalam waktu yang dekat karena kebocoran pipa. Pipa baru sendiri tentunya memiliki tingkat keawetan yang cukup tinggi dan mampu bertahan hingga 50 tahun dan 100 tahun jika di gunakan secara benar.

Kaca

Material yang dijadikan sebagai jendela atau variasi pintu ruangan. Material kaca sendiri saat ini mengalami perkembangan, dan bahkan digunakan sebagai pintu utama bangunan.

Pemilihan kaca yang tepat harus di perhatikan, cari yang mudah di bersihkan, tahan lama dan memiliki ketebalan yang pas. Selain itu cari kaca yang mampu menyerap pencahayaan masuk ke dalam rumah yang baik, sehingga rumah mendapatkan sinar matahari yang cukup.

Material bahan mentah untuk bangunan perlu di siapkan lebih awal ketika membangun rumah, dan tentunya wajib memiliki bahan yang berkualitas bagus yang perlu dijaga kualitasnya, agar rumah menjadi kokoh dan tahan lama setidaknya untuk 50 tahun mendatang. Dan hindari pemilihan bahan bangunan yang memiliki kualitas rendah, yang nantinya akan mempengaruhi umur suatu bangunan seperti halnya bocor pada atap, maupun retaknya dinding rumah dalam waktu kurang dari 5 tahun.

Share this Post:
Posted by denykurniww
Image

Penulis lepas waktu yang memberikan informasi bermanfaat untuk para pembacanya.