Ketahui Resiko Take Over Rumah Subsidi Lengkap Dengan Panduan Cara Aman Melakukannya

Ketahui Resiko Take Over Rumah Subsidi Lengkap Dengan Panduan Cara Aman Melakukannya

Take over rumah merupakan salah satu transaksi jual beli rumah yang cukup banyak dipasarkan di sosial media dan juga website properti. Dan pada kesempatan kali ini kami akan membagikan risiko take over rumah subsidi lengkap dengan panduan cara aman melakukannya yang bisa anda simak dibawah ini.

Sebelum kita membahas lebih lanjut, maka penting bagi anda mengetahui apa itu take over rumah subsidi terlebih dahulu dimana hal ini adalah merupakan proses pengalihan kepemilikan rumah subsidi dari pemilik asli (penjual) kepada pihak lain (pembeli). Pada umumnya dengan cara melanjutkan cicilan atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang masih berjalan.

Adapun rumah yang ditake over adalah jenis rumah subsidi yang merupakan program pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah dengan harga terjangkau dan bunga KPR yang rendah.

Tidak bisa dipungkiri, walaupun terlihat sebagai solusi praktis dan cepat untuk memiliki rumah dengan harga terjangkau, take over rumah subsidi memiliki beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Sebut saja seperti status legalitas yang tidak jelas hingga kemungkinan terjadinya penipuan. Oleh karena itu, penting bagi calon pembeli untuk memahami segala aspek hukum dan finansial yang terlibat dalam proses ini.

Lalu apa saja risiko take over rumah subsidi? Anda bisa menyimak informasinya sebagai berikut.

Resiko Take Over Rumah Subsidi

Sengketa Hukum

Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, dimana sengketa hukum menjadi salah satu potensi risiko utama yang mungkin anda hadapi dalam proses take over rumah subsidi, Contohnya saja beberapa masalah ini.

a. Ketidakpastian Hak Milik

Ketidakjelasan mengenai status hak milik rumah menjadi suatu aspek penting dan utama yang harus anda perhatikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa dokumen yang mengesahkan hak milik, seperti Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB), adalah sah dan terdaftar atas nama pemilik yang berhak.

Selain itu, kewaspadaan perlu anda tingkatkan terutama terhadap rumah yang terlibat dalam sengketa kepemilikan, terutama di antara ahli waris atau pihak lain. Dengan demikian, anda pun bisa mengawalnya dengan take over resmi rumah subsidi, tidak di bawah tangan dan menggampangan. Ini untuk mencegah kemungkinan sengketa hukum di masa depan.

b. Masalah Sertifikat

Anda perlu melakukan verifikasi keaslian sertifikat rumah dengan mengkonfirmasikannya di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN). Perhatikan juga apakah sertifikat rumah terbebani hak tanggungan, seperti hipotik atau fidusia, dan juga implikasi serta kewajibannya. Termasuk untuk mengecek kondisi lapangan apakah sesuai dengan sertifikat yang pemilik tunjukkan pada anda.

c. Tunggakan KPR

Sebagai pembeli take over, anda punya tanggung jawab atas sisa tunggakan KPR dari pemilik sebelumnya. Nah, jika hal tersebut belum beres, maka bank dapat melakukan proses penagihan kepada Anda apabila pemilik sebelumnya tidak dapat menyelesaikan pembayaran KPR.

Contohnya, jika tunggakan KPR tidak anda bayarkan, bank berhak menyita aset dan menjual rumah melalui lelang. Jadi, kalau memang ada tunggakan, maka hitung pula sebagai harga pembelian, sehingga anda bisa memperhitungkannya.

Kondisi Rumah Tidak Sesuai

Mengambil alih kepemilikan rumah melalui proses take over memang menjanjikan harga yang lebih terjangkau. Walaupun begitu, di balik penawaran menarik tersebut, terdapat potensi kejutan terkait kondisi rumah yang tidak sesuai dengan harapan.

Adapun beberapa aspek yang perlu anda ketahui adalah sebagai berikut.

  • Perhatikan kemungkinan kerusakan struktural pada bangunan, seperti retak pada dinding, pondasi yang tidak stabil, atau atap yang bocor.
  • Teliti kondisi instalasi listrik, air, dan perpipaan untuk memastikan tidak ada kerusakan yang berpotensi membahayakan.
  • Amati tingkat kebersihan rumah dan pastikan tidak ada isu sanitasi yang dapat berdampak pada kesehatan.
  • Verifikasi bahwa lingkungan aman atau memiliki sistem keamanan yang memadai untuk mencegah potensi kejahatan atau insiden tidak Anda inginkan.
  • Pertimbangkan faktor kenyamanan, seperti ventilasi udara, pencahayaan, dan tingkat kebisingan di sekitar lingkungan rumah.
  • Dokumentasikan setiap temuan mengenai kerusakan atau ketidaksesuaian dengan deskripsi sebagai bukti konkret.

Jebakan Penipuan

Sebelum memutuskan take over rumah subsidi, maka perlu juga anda waspadai dimana terdapat risiko penipuan. Adapun beberapa modus penipuan yang perlu mendapatkan perhatian adalah sebagai berikut.

  • Anda wajib berhati-hati terhadap penawaran take over dengan harga yang jauh di bawah nilai pasar, karena besar kemungkinannya merupakan penipuan.
  • Pastikan untuk memverifikasi identitas penjual dan legalitas kepemilikan rumah sebelum melakukan transaksi.
  • Teliti keabsahan dokumen terkait rumah, seperti sertifikat dan surat-surat perjanjian.
  • Harus waspada terhadap kemungkinan take over yang digunakan sebagai metode pencucian uang.
  • Penipu bisa menyamar sebagai petugas bank dan meminta data pribadi atau uang muka dengan dalih verifikasi.
  • Pastikan pembayaran dilakukan melalui rekening bank resmi yang terkait dengan proses take over.

Dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi dan pengetahuan yang memadai, pembeli yang menggunakan metode take over dapat melindungi diri dari risiko penipuan dan menghindari kerugian finansial.

Syarat KPR yang tidak Sesuai

Meskipun take over memberikan solusi menarik untuk memiliki rumah subsidi, terdapat beberapa potensi risiko terkait ketidakcocokan dengan persyaratan KPR sebagaimana dalam penjelasan berikut.

Pengajuan take over tidak selalu dijamin persetujuan dari pihak bank. Sebab, bank berhak meninjau dan menyetujui berdasarkan kriteria internal mereka. Misalnya, mengenai apakah boleh take over rumah subsidi sebelum 5 tahun, baik itu suku bunga, jangka waktu pinjaman, dan jumlah uang muka.

Bank akan mengevaluasi riwayat kredit calon pembeli take over. Riwayat kredit yang kurang baik, atau persyaratan yang tidak terpenuhi, dapat menghambat proses persetujuan Apabila bank menolak permohonan take over, pembeli berisiko kehilangan uang muka atau membayar biaya lain yang sudah terkeluarkan.

Masalah Kredit Macet

Walaupun take over rumah subsidi merupakan alternatif kepemilikan rumah yang tergolong mudah dan cepat tetapi risiko potensial yang signifikan terkait dengan kredit macet perlu anda waspadai. Sehingga, anda harus memastikan telah memiliki kemampuan finansial yang memadai.

Hal ini berguna untuk menanggung cicilan KPR take over sebelum memulai proses tersebut. Bahkan Anda pun harus paham jika kredit macet dapat menghasilkan denda dan biaya tambahan, yang berpotensi menyita aset dan menjual rumah melalui lelang.

Tips Aman Take Over Rumah Subsidi

Take over rumah subsidi memang langkah yang menarik, tetapi memerlukan kehati-hatian ekstra agar tidak terjebak dalam resiko yang dapat merugikan. Dalam mengikuti prosesnya, ada beberapa tips aman dapat membantu Anda menjalani proses tersebut dengan lancar dan tanpa risiko yang tidak perlu.

  • Memahami secara detail skema take over yang berlaku, termasuk aturan dan regulasi yang mengatur proses tersebut.
  • Kenali resiko yang mungkin muncul, seperti sengketa hukum, kondisi rumah yang tidak sesuai, dan potensi penipuan.
  • Verifikasi status hak milik rumah untuk memastikan bahwa tidak ada sengketa atau hak tanggungan yang dapat menghambat proses kepemilikan.
  • Perhatikan adanya kerusakan dan pertimbangkan biaya perbaikan yang mungkin diperlukan.
  • Ketika melakukan take over, penting untuk memilih penjual yang terpercaya dan kredibel. Anda bisa mencoba mencari rekomendasi dan referensi dari orang-orang yang punya pengalaman over kredit rumah subsidi.
  • Sebelum menandatangani perjanjian take over, pahami cara over kredit rumah subsidi lewat notaris dan pastikan segala hal tercatat dengan jelas di hadapan notaris.
  • Sebaiknya jangan melakukan transaksi over kredit rumah tanpa sepengetahuan bank dan lakukan pembayaran melalui rekening resmi untuk memastikan keamanan finansial.

Menjadi cerdas dalam pengambilan keputusan dan selalu mengutamakan keamanan dalam setiap langkah dimana hal tersebut dapat membantu anda meminimalkan resiko take over rumah subsidi tanpa terjebak dalam masalah merugikan. Dan maka dari itu, sebaiknya anda tetap berhati-hati dan memiliki perencanaan yang matang sebagai kunci untuk meraih hunian impian dengan aman.

Demikian informasi mengenai risiko take over rumah subsidi lengkap dengan panduan cara aman melakukannya agar anda tidak menyesal di kemudian hari. Semoga berguna dan bermanfaat.

Share this Post:
Posted by arazone
Image