Tips Cara Membuat Dinding Semen Kuat dan Tanpa Retak

Tips Cara Membuat Dinding Semen Kuat dan Tanpa Retak

Pada kesempatan kali ini kami akan membagikan tips cara membuat dinding semen kuat dan tanpa retak yang bisa menjadi referensi anda dalam membanngun atau merenovasi bangunan rumah anda.

Pemilik bangunan masa sih yang tidak ingin memiliki dinding yang kuat dan tahan lama? dimana membangun dinding semen yang kuat dan tahan lama memerlukan perhatian khusus terhadap detail dan teknik yang tepat demi mendapatkan dinding bangunan yang kuat dan kokoh seperti yang dinginkan.

Hal yang paling umum diketahui adalah memastikan semen yang digunakan tercampur dengan baik, mulai dari bahan semen, pasir dan air yang mana semua bahan tersebut memiliki perbandingan yang ideal dan tidak boleh sembarang. Berlebihan atau kekurangan pada salah satu bahan saja, bisa membuat dinding menjadi mudah retak dan tidak kokoh.

Dan oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami akan membagikan tips cara membuat dinding semen kuat dan tanpa mudah retak yang penting untuk anda ketahui.

Tips Cara Membuat Dinding Semen Kuat dan Tanpa Retak

Merendam Batu Bata Di Dalam Air

Hal pertama mungkin tampak aneh dan jarang diketahui orang umum, tetapi cara ini biasa dilihat ketika para pekerja konstruksi biasanya merendam batu bata di dalam tangki air sekitar 1 jam sebelum menggunakan, atau bisa juga menggunakan selang air untuk membasahi batu bata dimana sebelum memulai pekerjaan, diharuskan untuk membasahi permukaan hingga menjadi lembab terlebih dahulu yang diyakini dan telah terbukti dapat membuat dinding lebih kokoh dan awet.

Perlu Membuat Garis Pedoman Pemasangan

Perlu anda ketahi dimana terdapat garis pedoman dalam pemasangan yakni membuat pengikat diantara lapisan batu bata, dengan tujuan untuk menguatkan tembok. Ada banyak cara untuk membuat pedoman pemasangannya, tapi pada umumnya yang digunakan adalah bentuk “setengah batu bata”. Namun apapun bentuk pemasangannya, pada umumnya alasan utamanya tetap sama, yaitu untuk membuat tembok menjadi kuat.

Membuat Ketebalan Pemasangan Kurang Dari 1.5 cm

Dalam penggunaan batu bata atau bata blok, ketebalan lapisan pemasangan semen tidak boleh melebihi 1.5 cm dikarenakan akan menggunakan terlalu banyak semen, bahkan semen akan jatuh lebih banyak daripada yang dibutuhkan saat mengering  dimana proses jatuh yang normal dan tidak berbahaya, dan juga cenderung membuat dinding menjadi tidak lurus. Terkecuali pada saat kita menggunakan mortar tertentu untuk beton ringan yang memiliki penguat daya rekat, formasinya biasanya mencapai 2-3 mm.

Membuat Kolom Dan Palang Balok

Penting untuk anda catat dimana setiap kolom dan palang balok harus memiliki lebar 2.5 meter dan tinggi 1.5 meter karena ini berfungsi untuk meratakan berat dinding bata dan membantu menghindari dindingnya untuk terjatuh. Lebar kolom dan lebar palang balok tidak boleh kurang dari 15 cm dan ketebalannya harus sama dengan ketebalan batu bata. Strukturnya harus diperkuat sebelum mengecor untuk memperkuat dinding juga.

Membuat Kolom Di Pintu Dan Jendela

Semua lubang bor harus memiliki kolom dan palang balok yang dikelilingi oleh bingkai, untuk membantu membingkai pintu atau jendela, yang akan selalu bergerak masuk dan keluar. Hal ini juga akan membantu untuk meratakan kekuatan yang dibebankan ke dinding bata. Jangan lupa untuk menempelkan kawat baja pada kusen untuk membantu penyebaran beban ke lantai dengan plesteran.

Membuat Kolom Di Sudut Dinding

Seperti tiang yang disisipkan di antara dinding, kolom akan berfungsi sebagai bingkai untuk pemasangan dinding. Kita tidak boleh memiliki sudut dinding tanpa pilar bata, jika tidak batu bata akan berbaris tidak teratur dan tidak bisa untuk menahan beban. Hal ini akan berpengaruh terhadap kekuatan dinding dalam jangka panjang.

Memasang Rangka Baja

Dinding bata yang kuat harus memiliki sesuatu untuk menahan lantai dengan pilar batu bata, itulah alasan mengapa kita harus menyambungkan kawat berdiameter 6mm ke dalam pilar beton. Buatlah panjang minimal 40 cm untuk menjaga dinding bata kuat agar tidak jatuh ke bawah.

Membasahi Batu Bata Sebelum Memulai Plesteran

Setelah pembentukan selesai, diamkan beberapa saat sebelum memulai plesteran. Kemudian, satu hari sebelum plesteran, kita harus mebasahi dinding, kemudian sekali lagi di pagi hari pada tanggal plesteran. Hal ini untuk mencegah air menyerap yang dapat menyebabkan dinding retak nantinya.

Gunakan Mixer Untuk Mencampur Mortar Untuk Plesteran

Walaupun cara tradisional juga bisa digunakan untuk mencampur mortar, namun anda bisa mendapatkan hasil mortar yang lebih baik saat menggunakan mixer dimana hal ini lebih efisien untuk dilakukan daripada menggunakan cara tradisional.

Tetap Basahi Dinding Untuk Menjaga Plesteran Tetap Baik

Dan terakhir, sebagaimana yang kita ketahui karena air adalah kunci untuk mengembangkan kekuatan semen, maka penting untuk diperhatikan untuk memberi air yang cukup pada semen, pengairan harus dilakukan setelah melakukan plesteran, setidaknya satu hari sekali hingga 3-7 hari. Airnya bisa saja mengotori area lainnya, tapi proses ini tidak boleh tidak dilakukan. Langkah pengairan ini akan membantu menghindari retak yang berpengaruh pada kekuatan dinding.

Demikian informasi mengenai tips cara membuat dinding semen kuat dan tanpa retak yang bisa anda terapkan untuk bangunan anda. Semoga berguna dan bermanfaat.

Share this Post:
Posted by arazone
Image