Cara Membangun Rumah Secara Bertahap

Cara Membangun Rumah Secara Bertahap

Cara membangun rumah secara bertahap dengan mudah bisa kamu lakukan dengan cara ini sampai jadi rumah utuh. Tentunya tidak semua orang memiliki dana yang lebih dalam membangun rumah utuh.

Kamu bisa memulainya dari membeli cash daam bentuk bidang tanah lalu dilanjutkan secara perlahan membangun pondasi hingga menjadi rumah sepenuhnya.

Meski terbilang cukup lama jadinya jika kamu menggunakan opsi seperti bertahap. Namun hal semacam ini lebih efektif jika dibandingkan dengan sistem kpr yang mana desain tidak sesuai dengan apa yang kamu harapakan.

rencana membangun rumah baru

4 Cara membangun rumah secara bertahap

Berbeda dengan rumah yang kamu bangun dengan nol, kamu akan tau mengenai rancangan seperti apa kedepannya hingga bagaimana rumah tersebut dibangun berdasarkan impian desain kamu.

Perlu diingat dalam membangun rumah bertahap juga perlu memperhatikan beberapa hal. Yakni diantaranya adalah kemampuan dalam mengatur anggaran dan juga pembelanjaan material.

Di mana kamu wajib membuat target list progress pencapaian dari hari ke hari. Sampai kamu tau sudah sampai mana progress yang sudah kamu kerjakan selama ini.

Jika dibandingkan dengan rumag kpr dengan rumah bertahap. Perbandingannya cukup jauh.

Untuk asumsi sebagai contoh:

Jika kamu mengambil kpr selama 15 tahun dengan asumsi lunas 1M. Kamu membangun rumah bertahap selama 10 tahun dengan asumsi 500 juta.

Tentunya asumsi rumah bertahap akan lebih diuntungkan, selain lebih menghemat waktu dan anggaran. Kamu akan mendapatkan bidang tanah dan rumah lebih luas jika dibandingkan dengan rumah kpr.

Hal inilah kenapa keuntungan dan kelebihan cara membangun rumah secara bertahap bisa menjadi solusi jitu buat pilihan memiliki rumah baru.

Pastikan kamu wajib mempersiapkan beberapa hal ini sebelum membangun rumah baru.

Persiapkan petak bidang tanah

Pastikan kamu mempersiapkan petak bidang tanah yang wajib dipersiapkan sejak awal. Di mana kamu bisa membeli menggunakan uang tunai untuk amannya.

Kamu tinggal memilih lokasi dan tentukan seberapa luas bidang tanah yang ingin dibeli nantinya.

Jika ingin membangun dengan suasanya ruangan yang luas, kamu bisa memilih setidaknya 90 meter persegi.

Di beberaa kota pinggiran seperti Jakarta untuk harga pertanah memiliki kisaran Rp 2,5 juta per meter.

Jadi untuk asumsi dalam membeli tanah kamu wajib menyiapkan uang sebesar Rp 225 juta rupiah. Pastikan tanah tersebut dibeli dengan tunai dan kamu wajib langsung mengganti mengenai sertifikat atas tanah tersebut dengan namamu.

Jika semakin luas tanah yang ingin dibangun, kamu harus memikirkan biaya yang harus dikeluarkan lainnya dan belum lagi membangun rumah kedepan.

Buatlah perencanaan pembangunan rumah

Kamu wajib membuat perencanaan dalam membangun rumah seperti apa kedepannya. Di mana hal ini perlu ide yang tidak didapatkan dalam waktu yang cepat.

Ide dalam membangun rumah biasanya ditemukan dalam waktu 1 bulan lebih dan kamu setidaknya bisa membuat gambaran umum seperti apa rumah nantinya.

Untuk ide bisa mencri lewat majalah properti maupun menggunakan situs properti dan gambar-gambar yang bisa ditemukan secara online. Jika sduah mendapatkan desain gambaran seperti apa yang dibuat.

Kamu wajib memetakan luas-luas yang harus dipersiapkan seperti untuk kamar utama, kamar anak, dapur, kamar mandi, ruang tamu, ruang meja makan dan posisi lantai dua jika kamu meningkat rumah tersebut.

Kamu bisa menggunakan jasa harian agar lebih irit dan memiliki target pencapaian sesuai dengan budget menyicil rumah.

Pastikan awali dengan membuat pondasi-pondasi awal dan membuat titik-titik dari ruangan.

Jika sudah bangun tembok dan semi atap agar setidanya rumah sudah tertutup terlebih dahulu untuk awalan.

Rencanakan anggaran

Jika sudah membuat rancangan dari pembangunan rumah, tahapan selanjutnya adalah membuat rancangan anggaran yang sesuai dengan budget. Di mana untuk harian kamu bisa menggunakan 2 tukang untuk mengerjakannya dengan kisaran Rp 100 hingga Rp 150 ribu perharinya.

Meski menggunakan jasa harian setidaknya kamu wajib gunakan target misalnya dalam waktu 2bulan wajib jadi rumah uturh yang tertutup dengan atap. Meskipun masih dalam bentuk semen dan acian tembok bata saja.

Rencanakan anggaran ini juga disesuaikan dengan berapa budget yang harus kamu keluarkan.

Misalnya saja kamu ingin mengeluarkan budget untuk pembangunan rumah sebesar Rp 300 juta. Kamu bisa melakukan split mencicil pembangunan dengan sistem:

  • Tahapan pertama 100 juta.
  • Tahapan kedua 50 juta.
  • Tahapan ketiga 50 juta.
  • Tahapan keempat 70 juta.
  • Tahapan kelima 30 juta.

Dengan rancangan anggaran seperti ini bisa kamu dapatkan dengan 5 kali sistem bertahap dapat menyelesaikan rumah setidaknya maksimal dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun pengerjaan.

Mengapa tahapan kelima budget lebih sedikit?

Biasanya hanya diperlukan untuk finishing rumah agar nantinya siap untuk ditempati seperti cat, membuat keramik dan pemasnagan pintu-pintu.

Penyelesaian

Patikan untuk tahapan penyelesaian dari pengerjaan mulai dari titik nol rumah pondasi dibangun hingga jadi rumah utuh. Sesuai dengan konsep dan gambaran yang dibangun.

Di mana pengawasan wajib dilakukan agar sesuai dengan apa yang kamu desain sesuai dengan gambar rancangan.

Untuk waktu penyelesaian makin cepat rumah jadi, maka akan lebih baik. Supaya struktur bangunan tetap awet dan tidak membutuhkan biaya perawatan yang ekstra nantinya.

Share this Post:
Posted by denykurniww
Image

Penulis lepas waktu yang memberikan informasi bermanfaat untuk para pembacanya.