4 Cara Lolos Pengajuan KPR untuk Rumah Pertama
asriland.com - Cara lolos pengajuan KPR untuk rumah pertama merupakan tips bagi anda yang hendak membeli rumah impian anda agar Bank menyetujui pengajuan KPR anda.
KPR atau Kredit Kepemilikan Rumah merupakan salah satu solusi untuk bisa memiliki rumah impian, namun tidak semua orang bisa menikmati fasilitas KPR dimana pengajuan KPR wajib melalui serangkaian penilaian dari bank, yang akan menentukan apakah seseorang layak menerima KPR atau tidak.
Maka tidak heran, banyak orang yang mengajukan KPR pertama kali merasa resah dan kuatir pengajuan KPR tidak disetujui oleh pihak penyedia KPR dan akhirnya mengurungkan niat dan batal untuk membeli rumah.
Pada dasarnya mengajukan KPR terdapat beberapa syarat dan ketentuan dari pihak penyedia KPR untuk menilai kualitas nasabah, agar proses cicilan KPR aman hingga pada saatnya pelunasan.
Bagi anda yang ingin mengajukan KPR, berikut cara lolos pengajuan KPR untuk rumah pertama dimana ada beberapa hal yang harus anda penuhi sebelum mengajukan KPR, agar proses penilaian Bank aman dan lolos pengajuan KPR.
Cara Lolos Pengajuan KPR untuk Rumah Pertama
1. Penuhi Syarat dan Kelengkapan Dokumen
Cara lolos pengajuan KPR untuk rumah pertama adalah sebelum mengajukan KPR adalah pastikan anda memenuhi syarat dan mempersiapkan dokumen pengajuan KPR dengan lengkap. Sehingga, proses pengajuan saat di bank akan lancar. Berikut syarat dasar yang harus anda penuhi sebelum mengajukan KPR.
Syarat dasar pengajuan KPR
- Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia
- Berusia minimal 21 tahun
- Memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap sebagai pegawai tetap/wiraswasta/profesional dengan masa kerja minimal 1 tahun (pegawai) atau 2 tahun (profesional/wiraswasta).
Dan untuk dokumen yang harus anda lengkapi dapat anda simak sebagai berikut :
- KTP suami dan atau istri apabila sudah menikah
- Kartu Keluarga
- Keterangan penghasilan atau slip gaji
- Laporan keuangan untuk wiraswasta
- NPWP Pribadi untuk kredit di atas Rp. 100 juta
- SPT PPh Pribadi untuk kredit di atas Rp. 50 juta
- Salinan sertifikat induk dan atau pecahan apabila anda membelinya dari developer
- Salinan sertifikat apabila jual beli perorangan
- Salinan IMB
2. DP dalam Jumlah Besar
Siapkan uang muka, DP atau down payment yang besar untuk memudahkan persetujuan saat pengajuan KPR. Dimana akan mempengaruhi penilaian Bank mengenai berapa siap anda untuk membeli rumah. Selain itu, dengan DP yang besar, cicilan pembayaran setiap bulan menjadi lebih ringan dibandingkan membayar DP kecil di awal.
Tapi bagi anda yang tidak memiliki dana besar untuk DP besar, jangan khawatir sebab pengajuan KPR tetap memiliki kemungkinan diterima, tergantung aspek-aspek lainnya yang mempengaruhi penilaian Bank dalam memberi persetujuan KPR dapat terpenuhi dengan baik.
3. Riwayat Kredit/BI Checking Bersih
Anda wajib mencermati dan mengingat kebiasaan anda membayar setiap tagihan, baik kartu kredit ataupun cicilan lainnya. Apakah tepat waktu, terlambat atau malah anda memiliki kredit macet. Di sini, karakter calon penerima KPR akan dinilai mengenai kepatuhan dalam membayar cicilan.
Untuk itu pentingnya selalu memperhatikan rekam jejak cicilan anda, sekecil apapun itu. Walaupun hanya berupa PayLater yang nominalnya kecil, namun apabila anda tidak disiplin, akan sangat berpengaruh pada penilaian oleh bank saat mengajukan KPR.
4. Memiliki Kemampuan Bayar yang Baik
Cara lolos pengajuan KPR untuk rumah pertama yang terakhir adalah pada saat mengajukan KPR, tentu Bank akan menilai dari mana penghasilan anda berapa besar penghasilan anda dengan pengeluara anda. Bank akan memeriksa pendapatan setiap bulan, total utang, serta cicilan-cicilan yang sedang berjalan lainnya. Sehingga, bank bisa menilai kesanggupan anda untuk membayar cicilan KPR.
Pada umumnya, kegagalan pengajuan KPR banyak berasal dari penilaian kemampuan bayar. Untuk itu, jangan sampai cicilan anda setiap bulan melebihi Rasio Kredit Ideal. Persentase wajar rasio kredit adalah 30 persen dari pendapatan tiap bulan.
Apabila rasio kredit atau utang di bawah 30 persen dari pendapatan, artinya masih dalam batas wajar dan pengajuan kredit kemungkinan masih diterima bank. Namun, jika rasio kredit berada di antara 30-35 persen, artinya kondisi keuangan anda sedang pas-pasan dan kecil kemungkinan pengajuan KPR akan diterima.
Sementara itu, rasio kredit diatas dari 35 persen dapat berarti kondisi keuangan anda sedang gawat, dimana besar kemungkinan pengajuan KPR anda akan ditolak.
Untuk itu, anda harus menyelesaikan terlebih dahulu tagihan kredit yang sedang berjalan, agar persentase rasio kredit bisa turun ke batas wajar. Setelah itu, anda bisa mengajukan KPR kembali.
Sekian informasi mengenai cara lolos pengajuan KPR untuk rumah pertama yang bisa anda terapkan bagi anda yang ingin segera memiliki rumah dengan sistem KPR. Jangan sampai karena kesalahan sedikit dalam pengajuan, anda batal memiliki rumah impian anda.