Apa Saja Yang Dikerjakan Oleh Kontraktor?
Setelah memenangkan tender dan mendapatkan limpahan kewajiban untuk menyelesaikan proyek, tentu banyak hal yang harus disiapkan dan dikerjakan oleh kontraktor agar bisa bekerja secara professional dan bertanggung jawab. Untuk itu kontraktor membagi beberapa hal yang harus dikerjakan dalam perincian pekerjaannya yang nantinya akan dibagi kepada divisi-divisi di dalam organisasi kontraktor. Berikut ini hal-hal yang harus dikerjakan oleh kontraktor untuk menyelesaikan tugasnya dalam menangani satu proyek.
Meneliti rencana proyek
Pelaksana wajib meneliti rencana proyek yang telah ditetapkan. Pelaksana harus mempertimbangkan kebijaksanaan dan persetujuan pemilik proyek jika dalam perkembangannya terjadi perubahan dalam segi konstruksi, arsitektural, fungsi teknis, atau pelayanan dan pembiayaan di lapangan.
Bekerja professional
Pelaksana proyek harus melaksanakan tugasnya dengan mengedepankan semua ilmu pengetahuan dan keahlian yang dimiliki untuk merealisiaskan segala pengerjaan sesuai dengan dokumen kontrak, serta bertanggung jawab terhadap masalah ketenagakerjaan, termasuk pemeliharaan kesejahteraan tenaga kerja.
Pengadaan peralatan dan bahan
Pelaksana berkewajiban untuk menyediakan bahan material serta peralatan yang diperlukan di lapangan guna mendukung kelancaran pembangunan proyek.
Perbaikan kesalahan
Pelaksana berkewajiban untuk melakukan perbaikan atas kesalahan dan kelalaian pekerjaan selama proses pengerjaan proyek dan semua biaya ditanggung sepenuhnya oleh kontraktor.
Membuat konsep usaha
Kontraktor harus membuat konsep usaha atau bisnis yang ditekuni dengan segala wawasan dan ilmu pengetahuan ekonomi yang dimiliki.
Membuat anggaran rumah tangga
Untuk membuat perusahaan jasa kontraktor yang sehat, perlu dibuat anggaran rumah tangga perusahaans ebagai landasarn system untuk mengatur mekanisme perusahaan. Di dalamnya termasuk menguasai system administrasi dan keuangan sehingga tercipta keteraturan administrasi dan alur keuangan yang sehat.
Promosi
Kontraktor perlu membuat promosi dan pemasaran mengenai perusahaanny agar bisa menggaet klien dan berkembang sesuai pangsa pasar usahanya.
Mengukur anggaran proyek
Pelaksana proyek berkewajiban untuk melakukan pengukuran yang akurat terkait pembuatan gambar arsitektural, hingga penyusunan rencana anggaran biaya proyek untuk menghindari kerugian kedua belah pihak.
Mengajukan draft kontrak
Biasayan dalam proses pengajuan kontrak, pihak kontrakorlah yang mengajukan draft kontrak kepada pemilik proyek sesuai dengan lampiran yang telah dibuat dan berkaitan dengan proyek yang sedang dibicarakan seperti gambar arsitektural, gambar kerja, dan RAB.
Memperhitungkan konsekuensi
Saat membuat draft pengajuan kontrak, kontraktor perlu mempertimbangkan segala konsekuensi yang mungkin terjadi terkait isi kontrak tersebut. Proses negosiasi ini harusnya tidak merugikan kedua belah pihak dan telah memperhitungkan segala kemungkinan tak terduga selama proses penanganan proyek berlangsung sesuai dengan kesepakatan.
Membuat program kerja
Pelaksana perlu membuat program kerja yang sistematis agar pengerjaan proyek bisa berjalan tanpa kesalahan dan terkoordinasi dengan baik. Untuk itu perlu juga dibuat tim kerja yang terdiri dari supervisi, pengawas, mandor, tukang, pembantu tukang, sehingga pelaksanaan pekerjaan bisa sesuai dengan porsi dan tugas masing-masing tim.
Kontrol kualitas
Pelaksana harus mengontrol kualitas pekerjaan proyek agar sesuai dengan isi kontrak yang telah disepakati. Jika terjadi kesalahan dan pengurangan kualitas, bisa jadi pemilik proyek akan mengajukan gugatan karena tidak sesuai dengan isi kontrak.
Memberi laporan
Dalam proses pengerjaan proyek, kontraktor perlu memberi laporan kepada pemilik proyek mengenai perkembangan proyek dan hal penting yang perlu diketahui oleh pemilik proyek. Hal ini dilakukan untuk membangun komunikasi yang terbuka dan hangat antara kedua belah pihak selama proses pengerjaan berlangsung.
Evalusasi proyek
Pelaksana proyek berkewajiban untuk melakukan evaluasi secara berkelanjutan agar bisa menyelaraskan pekerjaan sesuai dengan program agar fungsi pekerjaan di lapangan bisa bekerja optimal. Evaluasi ini juga bisa digunakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan tak terduga yang membuat proyek berjalan tidak sesuai rencana.