Apa Itu Anggaran Biaya?
RAB adalah kependekan dari Rencana Anggaran Biaya yang merupakan dokumen berisi rencana anggaran untuk menjalankan sebuah proyek konstruksi. Fungsi utamanya yaitu, untuk mengetahui estimasi biaya yang diperlukan. RAB memuat rincian pekerjaan yang akan dilaksanakan, hitungan volume dengan satuan jenis pekerjaan, dan harga per satuan pekerjaan. Harga per pekerjaan kemudian dikalikan dengan volume, sehingga didapatkan harga masing-masing pekerjaan. Setelah itu, harga setiap pekerjaan dijumlahkan, dan dapat dilihat rekapitulasi harga keseluruhan.
Meski tidak menggunakan RAB, pekerjaan membangun atau renovasi masih dapat berjalan. Namun, dengan RAB pekerjaan yang dijalankan menjadi lebih efisien. Rencana anggaran biaya digunakan sebagai pedoman dasar pelaksanaan proyek. Di mana RAB berisi pemilihan kontraktor, pembelian material, hingga pengawasan proyek agar berjalan sesuai kesepakatan awal dengan kontraktor.
Dengan demikian, RAB dapat menghindarkan pembengkakan biaya proyek. Pembengkakan tersebut meliputi pengadaan peralatan yang tidak tepat, pembelian bahan yang melebihi volume pekerjaan, dan upah pekerja yang tidak terkendali.
Perencanaan Anggaran Biaya
Secara umum, penghitungan rencana anggaran biaya hanya berupa perkalian antara harga satuan pekerjaan dengan volume, dan penjumlahan seluruh item yang ada di dalamnya. Banyaknya item pekerjaan inilah yang membuat penyusunan RAB menjadi sedikit rumit. Oleh sebab itu, pembuatan RAB mesti dilakukan dengan seteliti mungkin.
Dalam menyusun RAB, terdapat 5 langkah yang harus dilakukan yaitu:
- Menyiapkan Gambar Kerja
Gambar kerja yang dipersiapkan oleh arsitek berperan dalam perencanaan dan pembuatan RAB, selain untuk pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPK).
Gambar kerja ini digunakan untuk menentukan berbagai jenis pekerjaan serta spesifikasi dan ukuran bahan bangunan. Di samping itu, juga menjadi acuan untuk menentukan satuan pekerjaan yang akan dijumlahkan dalam rencana anggaran biaya.
- Menghitung Banyaknya Volume Pekerjaan
Selanjutnya lakukan penghitungan volume pekerjaan. Penghitungan bisa dilakukan dengan menghitung volume pekerjaan dalam satuan seperti per unit, per meter persegi atau per meter kubik.
- Menentukan Harga Satuan Pekerjaan
Harga material dan harga upah adalah yang termasuk dalam harga satuan pekerjaan. Cara menentukannya dengan memasukkan harga yang berlaku di wilayah proyek Anda. Misalnya harga satuan pekerjaan rangka atap sebesar Rp108.000 per meter persegi dan pekerjaan pengecatan dinding Rp10.000 per meter persegi. Meski sudah menghitung estimasi harga sesuai dengan hasil pengamatan Anda, siapkan juga anggaran darurat untuk mengantisipasi pembengkakan dalam anggaran biaya.
- Menghitung Biaya Setiap Pekerjaan
Menghitung total biaya pekerjaan dilakukan setelah volume dan harga satuan kerja Anda dapatkan. Penghitungan dilakukan dengan mengalikan volume dan harga satuan kerja, sehingga diperoleh jumlah biaya dari masing-masing lini pekerjaan. Contoh penghitungan misalnya, untuk pengerjaan pondasi dengan batu kali memerlukan volume sebesar 10 meter kubik, sementara harga satuan Rp400.000. Maka biaya pekerjaan untuk membuat pondasi sebesar 10 x Rp400.000 yaitu Rp4.000.000.
- Perekapan Keseluruhan Biaya
Langkah paling akhir dalam penyusunan RAB yaitu perekapan atau rekapitulasi keseluruhan biaya. Masing-masing sub pekerjaan seperti, persiapan, pengerjaan pondasi, pengerjaan beton, dan pengerjaan atap, dijumlah biayanya. Dalam perekapan, masukkan juga biaya tambahan serta pajak.
Penjadwalan dan Pengendalian Proyek
Penjadwalan waktu dalam proyek konstruksi adalah instrumen untuk mengatur pekerjaan yang perlu dijalankan untuk menyelesaikan proyek dalam waktu yang sudah ditentukan. Tujuannya agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang efisien. Yang terkait dengan penjadwalan adalah tenaga kerja, peralatan, material, keuangan, dan waktu. Dengan menyusun penjadwalan, Anda dapat mencegah kerugian yang diakibatkan pembengkakan biaya, perselisihan dengan kontraktor, atau keterlambatan proses pembangunan.
Manfaat penjadwalan sangat besar bagi pemilik proyek, di antaranya mengetahui kapan proyek mulai dan selesai, merencanakan aliran kas, serta mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian proyek dan biayanya. Sementara bagi kontraktor, penjadwalan berfungsi memprediksi waktu memulai dan mengakhiri proyek, merencanakan kebutuhan material, pekerja, dan peralatan, mengatur keterlibatan sub-kontraktor, dan mencegah konflik antara sub-kontraktor dan pekerja.
Setelah ditetapkannya penjadwalan, Anda juga harus melakukan pengendalian. Pengendalian merupakan usaha menentukan standar dalam perencanaan, perbandingan pelaksanaan dengan standar, serta analisis terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan antara pelaksanaan dengan standar. Kemudian dilakukan tindakan pembetulan agar sumber daya yang digunakan dapat menjadi efektif.
Pengendalian dalam proyek meliputi menentukan sasaran, mendefinisikan lingkup kerja, menentukan standar dan kriteria pengerjaan yang efektif dan efisien, menyusun sistem informasi, memantau, dan melaporkan hasil pelaksanaan pekerjaan. Termasuk juga, melakukan tindakan pembetulan, serta mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria, dan target yang telah ditetapkan.
Pengendalian berfungsi memantau dan mengkaji agar langkah-langkah pengerjaan sesuai dengan tujuan yang ditentukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien.
Kaitan Penjadwalan dengan RAB
Penjadwalan dengan RAB terkait erat satu sama lain. Dalam manajemen proyek, yaitu kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan pengendalian sumber daya, rencana anggaran biaya masuk dalam perencanaan. Sementara penjadwalan adalah penerapan dari perencanaan yang sudah disusun.
Sebagai bagian dari perencanaan, anggaran biaya sangat penting untuk memastikan target mewujudkan proyek konstruksi benar-benar tercapai.
Perencanaan perlu dilakukan secara tuntas dengan meletakkan dasar tujuan dan sasaran proyek dan menyiapkan langkah kerja agar dapat dilakukan penerapan. Tujuan perencanaan yang tertuang dalam RAB adalah memenuhi persyaratan batas waktu, kualitas, dan biaya yang ditentukan.
Penjadwalan merupakan penerapan dari perencanaan yang sudah disusun seperti dalam rencana anggaran biaya. Penjadwalan memuat rencana dan kemajuan proyek meliputi sumber daya, durasi, dan perkembangan waktu untuk menjalankan proyek. Sumber daya yang tercakup di sini meliputi tenaga kerja, peralatan, biaya, dan material.
Penjadwalan proyek akan berpengaruh terhadap perkembangan proyek dengan segala permasalahannya. Proses penyusunan penjadwalan harus realistis, sehingga dalam prosesnya harus dilakukan pemantauan dan pembaruan. Dalam menyusun penjadwalan proyek, ada beberapa metode yang dapat dilakukan yaitu Kurva S, Barchart, Penjadwalan Linear, dan Network Planning beserta waktu dan durasi pengerjaan.
Lakukan evaluasi dan tindakan pembetulan apabila terdapat penyimpangan dari rencana awal, agar proyek tetap berjalan sesuai rencana yang ditentukan.
Dalam pelaksanaannya, penjadwalan proyek juga memerlukan kontrol. Kontrol tersebut akan mempengaruhi hasil akhir proyek yang dijalankan. Tujuan utama langkah ini adalah untuk menekan penyimpangan yang terjadi selama proyek berlangsung. Kontrol atau pengendalian juga bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja, biaya, waktu, kualitas, dan keselamatan kerja, serta bertepatan dengan tolak ukur kriteria standar. Kegiatan yang perlu dilakukan dalam pengendalian meliputi pengawasan, pemeriksaan, dan koreksi selama proses implementasi.
Dengan demikian, RAB terkait erat dengan penjadwalan, karena penjadwalan disusun dari data-data yang dikumpulkan dan dihimpun dalam anggaran biaya. Dengan kata lain, RAB adalah panduan untuk menyusun penjadwalan pengerjaan suatu proyek.
Demikian ulasan mengenai rencana anggaran biaya dan implementasinya dalam pengerjaan proyek konstruksi. Kesimpulannya, RAB sangat penting dalam perencanaan suatu proyek agar dapat berjalan seperti bayangan yang diharapkan.